Foto : Walikota Malang Wahyu Hidayat bersama Forkompinda saat panen raya serentak bersama presiden
KEDUNGKANDANG, Malangjos.com
Forkompinda Kota Malang, mengikuti zoom Panen Raya padi, secara serentak di 14 Propinsi di Indonesia, bersama presiden RI Prabowo Subianto.
Sedangkan di Kota Malang, berlokasi di sentra utama di Jl. Manisa, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Senin 07 Maret 2025.
Dalam kesempatan itu, Walikota Malang, Wahyu Hidayat menyebut, bahwa hasil panen padi di Kota Malang, telah dibeli Rp 6.700/kg. Sedangkan presiden menetapkan Rp. 6.500 kg.
“Ya, hari ini kami mengikuti zoom panen raya dengan Bpk Presiden. Karena memang serentak di 14 Propinsi. Dan di kota Malang, dilakukan panen seluas 1 Hektar. Dengan jumlah panen mencapai 8 ton. Dan dibeli dengan harga Rp. 6.700 kh,” terang Walikota Malang, Dr Wahyu Hidayat, ditemui di lokasi panen raya Kota Malang, Senin 07 April 2025.
Ia menambahkan, di Kota Malang harga padi dibeli lebih tinggi dari penetapan presiden. Hal itu, tentu menjadikan kebahagian tersendiri bagi para petani. Apalagi, sebelumnya, dibeli dengan di bawah harga Rp. 6000 kg.
“Sebenarnya, kami juga ingin menyampaikan secara langsung ke presiden. Ingin kami sampaikan kalau di Kota Malang, sudah di atas 6.500. Tapi tadi yang berkesempatan untuk bicara langsung dari Propinsi,” lanjutnya.
Wahyu berharap, petani di Kota Malang, tetap bisa menghasilkan. Karena itu, dengan pembelian hasil panen yang lebih tinggi. Mengingat, hanya sekitar dua wilayah pertanian, yakni Kecamatan Lowokwaru dan Kedungkandang.
“Wilayah Kota Malang, untuk petani hanya sekitar di dua kecamatan. Karena itu, kami ingin mereka tetap berpenghasilan, dan sekaligus bisa untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat,” pungkas Wahyu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Malang, Slamet Husnan menerangkan, pihaknya telah melakukan strategi peningkatan produksi. Meskipun, lahan pertanian di Kota Malang tidak luas, bahkan cenderung menyempit.
“Kami memilih varietas padi yang bisa panen 3 kali dalam setahun. Sehingga, untuk menjaga kuantitas
produkti. Selain itu, tentu banyak yang kami berikan untuk menstimulan para petani. Sehingga, tetap mau bertani, dengan produksi yang baik,” katanya. (Er/Mj)
Komentar