Foto : Menteri LHK dan PJT I, saat tanam pohon di DAS Brantas
BATU, MALANGJOS.com
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq, mengunjungi Arboretum Sumber Brantas, Desa Sumberbrantas, Kota Batu, titik nol aliran Sungai Brantas.
Ia melakukan aksi simbolis penanaman pohon dan meminum langsung air dari sumber mata air Sumberbrantas. Wujud konkret kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sumber daya air nasional.
“Kawasan hulu harus tetap dijaga kelestariannya. Aliran sungai harus dibersihkan dan sungai harus kembali menjadi sumber utama air bersih untuk masyarakat. Masyarakat tak bisa terus menerus tergantung pada air tanah. Di Sumber Brantas ini, sumber utama air kita, mengalir dari Batu hingga Surabaya,” terang Menteri Hanif.
Sebagai pengelola Arboretum Sumber Brantas dan pemegang mandat pengelolaan Sungai Brantas, Perum Jasa Tirta I (PJT I) menyambut kunjungan, sebagai bentuk penguatan dalam upaya menjaga kelestarian kawasan hulu.
Salah satu daerah aliran sungai terpenting di Indonesia, yang mengaliri 17 kabupaten/kota di Jawa Timur, memasok kebutuhan air bagi lebih dari 20 juta penduduk. Bahkan, serta mendukung sektor pertanian, industri, dan energi.
Direktur Utama PJT I, Fahmi Hidayat menyampaikan, menjaga hulu adalah langkah fundamental dalam menjaga keberlanjutan fungsi sungai di hilir. Sumber Brantas adalah titik awal kehidupan bagi masyarakat Jawa Timur.
“Menjaga hulunya berarti kita menjaga seluruh sistem yang bergantung padanya—dari air minum, irigasi pertanian, hingga pembangkit listrik. Kehadiran Menteri LHK dan penanaman pohon, pengingat, penguat semangat terus bekerja menjaga alam,” jelas Fahmi.
Dalam kegiatan tersebut, dilakukan penanaman 100 bibit pohon. Berfungsi sebagai penguat struktur tanah dan penambah tutupan vegetasi di kawasan arboretum. Selain berfungsi sebagai daerah tangkapan air, Arboretum Sumber Brantas juga dikembangkan sebagai hutan konservasi.
Lebih dari 200 jenis spesies flora dan fauna hidup di kawasan Sumber Brantas, menjadikannya ekosistem penting bagi pelestarian keanekaragaman hayati di hulu Brantas.
“Kami percaya, konservasi sumber daya air, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dunia usaha, dan masyarakat. Kunjungan ini membuktikan bahwa kepedulian terhadap lingkungan adalah tanggung jawab bersama,” pungkas Fahmi Hidayat. (ER/MJ/Hms)
Komentar