oleh

Pemkab Malang, Pendataan Pelaku Ekonomi Kreatif

banner 468x60

Foto : Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Purwoto,S.Sos, M.Si,

BLIMBING, MALANGJOS.com
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Luncurkan Program Penguatan Ekosistem Ekonomi Kreatif 2025. Diawali dengan pendataan, pendampingan, dan Festival Ekonomi Kreatif. Semuanya, jadi Tiga Pilar Strategis Kabupaten Malang.

banner 336x280

Sebagai upaya memperkuat peran ekonomi kreatif, menjadi
penggerak pertumbuhan ekonomi daerah. Dan pada pentahapan awal, dilakukan di Malang Creatif Center (MCC), Kota Malang. Menghadirkan, Vicky Arief, Founder Content Garage Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Purwoto,S.Sos, M.Si,
menyampaikan, langkah strategis ini, bentuk komitmen pemerintah daerah menghadirkan kebijakan berbasis data, kolaboratif, dan berkelanjutan.

“Ekonomi kreatif bukan hanya sektor potensial, tapi masa depan pembangunan ekonomi lokal
yang inklusif. Maka dari itu, program ini hadir untuk menjawab kebutuhan akan basis data yang
valid, kapasitas SDM yang mumpuni, dan ruang ekspresi serta promosi yang konkret bagi para
pelaku kreatif,” terang Purwanto.

Untuk pendataan, melibatkan komunitas kreatif, kecamatan, dan fasilitator daerah, pendataan. Mencakup seluruh 17 subsektor ekonomi kreatif yang diakui pemerintah.

Prosesi dilakukan secara
hybrid, melalui FGD offline, wawancara langsung, dan pengisian formulir digital yang
disebarluaskan secara daring.

“Untuk Pendampingan dan Inkubasi, dengan pendampingan difokuskan pada subsektor unggulan Kabupaten Malang. Seperti kuliner, kriya, fesyen, film, dan ekowisata berbasis budaya,” lanjutnya.

Metodenya, dilakukan dalam
bentuk workshop, klinik bisnis mentoring digital, dan jejaring pasar dengan pendekatan 3C
(Connect, Collaborate, Commerce)

Rangkaian akan dipungkasi dengan Festival Ekonomi Kreatif Kabupaten Malang 2025. Menjadi panggung kolaboratif yang menampilkan hasil karya, inovasi, dan
kolaborasi para pelaku ekonomi kreatif lintas generasi.

Selain pertunjukan seni, pameran produk, dan pasar kreatif, festival ini juga akan menjadi ajang pitching project dan temu bisnis (business
matching).

Pertunjukan seni itu, tambah
Kepala Bidang Pengembangan Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Anwar Supriadi menerangkan, adalah untuk mendorong kolaborasi Hexahelix

“Program ini didesain dengan pendekatan kolaboratif berbasis hexahelix. Melibatkan unsur
pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas kreatif, media, dan lembaga keuangan. Diharapkan, untuk penguatan ekosistem ini dapat meningkatkan daya saing ekonomi kreatif,” jelasnya. (ER/MJ/Hms)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *