Foto: pelaksanan koordinasi dengan Ekternal termasuk koordinasi dengan Ekternal
KLOJEN, MALANGJOS.com
Antisipasi lonjakan aktivitas masyarakat di Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Polresta Malang Kota mematangkan Operasi Lilin Semeru 2025. Menitikberatkan pada kesiapsiagaan bencana dan penguatan langkah preventif.
Data internal menunjukkan, tren gangguan kamtibmas dan kecelakaan lalu lintas di Kota Malang mengalami penurunan. Menjadi modal penting dalam menjaga kondusivitas akhir tahun.
Kabag Ops Polresta Malang Kota Kompol Wiwin Rusli SH menjelaskan, Operasi Lilin Semeru 2025 selama 14 hari. Mengedepankan pencegahan, deteksi dini, serta respons cepat pada potensi gangguan, cuaca ekstrem dan kebencanaan
“Data kecelakaan lalu lintas tahun 2025 cenderung menurun dibandingkan tahun 2024. Namun tidak boleh lengah, kesiapsiagaan harus lebih matang untuk antisipasi potensi kerawanan akhir tahun” Ucap Kompol Wiwin.
Mulai awal menjelang Nataru, Polresta Malang Kota sudah petakan titik rawan banjir dan genangan air. Seperti kawasan Plaosan, Ciliwung, Borobudur, Soekarno-Hatta, hingga Simpang Galunggung, yang berpotensi ada peningkatan kendaraan dan gangguan mobilitas masyarakat.
Polresta Malang Kota melaksanakan rakor dengan pihak eksternal. Mulai manajemen hotel, tempat wisata, pusat perbelanjaan hingga pengurus gereja dan dilanjutkan dengan rakor internal bersama jajaran Polres Malang dan Polres Batu.
“Kami menyiapkan langkah rekayasa lalu lintas, pengerahan personel Samapta, Lantas, dan Bhabinkamtibmas, serta penguatan koordinasi lintas sektor untuk memastikan respon cepat di lapangan,” jelas Kompol Wiwin .
Sebagai bentuk kesiapan, Polresta Malang Kota sudah menyiapkan posko siaga bencana sejak 12 Desember 2025, dilengkapi dengan posko tambahan di wilayah Universitas Brawijaya dan Kelurahan Lesanpuro.
Posko sebagai pusat kendali awal dalam 60 menit pertama penanganan bencana, fase krusial yang sangat menentukan keselamatan masyarakat.
Selain kebencanaan, Operasi Lilin Semeru 2025 juga mengantisipasi peningkatan mobilitas dan aktivitas masyarakat yang berpotensi memicu kriminalitas, kemacetan, dan kecelakaan lalu lintas.
Pengamanan difokuskan pada 92 objek vital dan keramaian, meliputi gereja, terminal, stasiun, pusat perbelanjaan, lokasi wisata, hotel, serta jalur utama kota.
Sterilisasi tempat ibadah menjelang pelaksanaan misa Natal dilakukan bersama unsur Satbrimob dan unit K9 sebagai langkah preventif dan preemtif.
Sementara penertiban balap liar dan gangguan kamtibmas lainnya tetap menjadi atensi. Patroli rutin, strong point pada jam rawan terus dilaksanakan untuk menekan potensi gangguan ketertiban.
300 personel dibagi untuk mengisi 8 pos di berbagai titik diantaranya di 4 pos pengamanan, 1 pos pelayanan, 1 pos terpadu, dan 2 pos pantau.
Kompol Wiwin Rusli menambahkan, puncak arus Nataru diprediksi tanggal 23 Desember 2025. Sedangkan untuk arus baliknya, diperkirakan tanggal 2 Januari 2026.
“Bagi masyarakat yang akan berlibur agar tetap berhati-hati dan waspada dengan cuaca ekstrem. Silahkan lapor ke call center 110 layanan cepat Polri, kami segara mendatangi lokasi sesuai dengan titik yang dilaporkan.” Pungkas Kompol Wiwin. (ER/MJ/Hms)











Komentar