Foto : pelaksanaan sosialisasi P4GN Bakesbangpol Bakorwil III di I
slamic Center Malang
KEDUNGKANDANG, MALANGJOS.com
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Timur mensosialisasikan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika serta Prekursor Narkotika (P4GN).
Selian itu, termasuk juga anti Premanisme Radikalisme di wilayah Bakorwil lll Malang, di gedung Islamic Center, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Rabu 16 Juli 2025.
Kepala Bakesbangpol Jatim, Eddy Supriyanto, S.STP, M.PSDM, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Malang atas dukungan dan fasilitasi kegiatan, serta apresiasi kepada seluruh peserta yang hadir.
Menurutnya, Indonesia tengah menghadapi berbagai ancaman serius yang berpotensi mengganggu stabilitas nasional. Mulai dari intoleransi, ekstremisme, radikalisme, terorisme, hingga penyalahgunaan narkoba.
“Dari data Badan Narkotika Nasional (BNN), 10 wilayah rawan peredaran narkotika. Tercatat ada 25 desa dalam kategori bahaya narkoba, 944 desa kategori waspada. Pengawasan ekstra, mutlak diperlukan,” terangnya, saat memberikan keterangan di lokasi acara, Rabu 16 Juli 2025.
Sebagai bentuk komitmen, Pemprov Jatim melalui Bakesbangpol, melaksanakan enam kali sosialisasi P4GN di lima wilayah kerja Bakorwil se-Jawa Timur.
Tak hanya narkoba, masalah premanisme juga menjadi sorotan. Banyaknya organisasi masyarakat (ormas) yang terafiliasi kegiatan premanisme, dinilai mengganggu ketertiban umum iklim investasi.
Untuk itu, Bakesbangpol menyusun SK Gubernur Jatim tentang pembentukan satgas terpadu penanganan dan pembinaan ormas terafiliasi premanisme. Sebagai tindak lanjut dari Keputusan Menkopolhukam Nomor 61 Tahun 2025.
Sementara itu, ketua pelaksana Agus Imantoro, SE, S.Sos, MM (Kabid Ketahanan Eksosbud, Agama dan Ormas Bakesbangpol Prov. Jatim) menyampaikan, terkait beragam kegiatan pencegahan.
“Kami melibatkan ormas-ormas dengan rekam jejak positif dan Guru BP dari unsur SMA/SMK – SMP/MTs – SD/MI serta Relawan Narkoba di Wilayah Bakorwil Malang”, jelasnya.
Digelar juga, bazar UMKM Kelompok Masyarakat (Pokmas). Sebagai upaya mendorong transformasi sosial-ekonomi melalui kewirausahaan dan hilirisasi industri.
“Penekanan premanisme penting agar investor merasa aman berinvestasi. Jawa Timur harus jadi center of gravity pembangunan nasional,” lanjutnya. (ER/MJ/Hms)
Komentar