Foto : prosesi secara simbolis pelepasan ekspor perdana UMKM Kota Malang
BLIMBING, MALANGJOS.com
Bukti produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Malang naik kelas, mulai nampak jelas kelihatan. Hal ini menyusul telah dilakukannya ekpor perdana produk UMKM Kota ke New Zeland.
Pelepasan sekitar 20 produk UMKM Goes to New Zeland itu, dilakukan di halaman gedung Malang Creatif Center (MCC) Kota Malang, Kamis 11 Desember 2025.
Kepala Dinas Koperasi dan Perindustrian dan Perdagangan
Pemkot Malang, Eko Sri Yuliadi menjelaskan, ekpor ke New Zeland, bisa menjadi trigger untuk produk yang lain.
“Hari ini, pelepasan ekspor perdana UMKM Kota Malang Goes to New Zealand,” terang Eko Sya, sapaan akrabnya, saat ditemui di MCC Kamis 11 Desember 2025.
Ia menambahkan, keberadaan MCC sangat penting. Bisa berkolaborasi dengan agregator perusahaan ekspor. Bisa memudahkan, di dalam diskusi dan koordinasi.
Melalui PT Dagang Gema Nusantara (DGN) pihaknya mengawali ekspor, yang diharapkan dapat membantu UMKM Kota Malang naik kelas.
Eko menjelaskan, untuk ekpor perdana ini, ada sekitar 20 item yang dikirim. Mulai kriya (kerajinan tangan), makanan, home decor, tas dan dompet kulit. Dan hal itu, bisa sebagai awal untuk membuka pasar.
“Memang tidak mudah, tapi dengan keberadaan MCC dan agregator, kita bisa menembus pasar Internasional ke New Zealand,” katanya.
Ia berharap, dengan meluncurnya produk ekspor perdana ini UMKM di Kota Malang dapat terus naik kelas. Sehingga, bisa mengangkat dan membawa para pelaku UMKM, ke kancah yang lebih luas.
Sementara itu Direktur Utama PT DGN, Afif Tangguh Prakoso menjelakan ekspor tersebut berdasarkan permintaan buyer dari luar negeri.
“Jadi ekspor ini berdasarkan permintaan dari pembeli (buyer) di luar negeri. Awalnya, kami melihat peluang dari rekan-rekan di luar negeri. Terutama, untuk kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan untuk rumah makan. Akhirnya dari situ, kami mencoba menawarkan produk UMKM yang ada di Jawa Timur, khususnya di Malang,” tambahnya.
Pihaknya mencocokan kebutuhan yang diinginkan dan barang yang sudah siap. Dan akhirnya menemui kecocokan dah ilakukan kurasi. Prosesnya memang tidak mudah jadi mulai penjadwalan produksi hingga pelepasan keberangkatan
“Untuk keberangkatan, jadwalkan diakhir Desember. Supaya bisa tiba bulan Januari. Januari akhir, akan bongkar kontainer, atau bulan Februari awal,” katanya.(ER/MJ)












Komentar